cari artikel lainnya

Ingin pasang widget seperti ini? KLIK DISINI

Senin, 26 Oktober 2015

TAUHID

Oleh : Al-Ustadz Qomar Suaidi Lc

Istilah Tauhid memang telah menjadi istilah yang sangat populer di tengah masyarakat muslim. Namun tak sedikit yang keliru dalam memahaminya.
Makna Tauhid yang sebenarnya adalah mengesakan Allah عزوجل pada sesuatu yang menjadikan kekhususan-Nya baik Rububiyah,  Uluhiyah,  atau Asma serta Sifat-sifat-Nya.
Rububiyah artinya penciptaan alam,  kepemilikan serta pengaturannya.
Uluhiyah artinya Ibadah,

Sementara Asma dan Sifat artinya nama-nama Allah عزوجل serta sifat-sifat-Nya yang sangat baik dan agung sebagaimana yang Allah سبحانه وتعالى tetapkan dalam kitab-Nya atau yang Rasul-Nya tetapkan dalam haditsnya.(lihat Al-Qaulul Mufid 1/9, 14, 16 karya Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin رحمه الله)
Inilah TAUHID hakiki yang dibawa oleh para Rasul Allah عزوجل.
Namun banyak orang yang menyelewengkan makna yang hakiki ini. Sebagai Contoh'

1. Ahli filsafat menamakan ilmu kalam atau filsafat dan mantik Yunani yang dipakai untuk mempelajari permasalahan aqidah sebagai Tauhid
2. Orang-orang Mu'tazilah mendefinisikan kata Tauhid sebagai pembahasan seputar sifat-sifat Allahعزوجل , apa yang wajib untuknya dan apa yang tidak. Walaupun pada akhirnya mereka mengingkari semua sifat Allahعزوجل , yang kemudian hal ini menjadi salah satu dari 5 prinsip mereka ( lihat Firaq Mu'asirah 2/1032 )
3. Para penganut Tarekat tasawuf khususnya yang ekstrim,  justru meyakini tauhid sebagai wihdatul wujud,

yakni bersatunya Allahعزوجل dengan mahluk,  menurut mereka tauhid ada 3 tingkatan :

1) Tauhid orang awam yaitu hanya beribadah kepada Allahعزوجل tidak mempersekutukan-Nya.
2) Tauhid orang-orang khusus, yang hakikatnya adalah tenggelam dalam Tauhid Rububiyah,  yakni meyakini Rububiyah Allahعزوجل dan menafikan sebab atau hikmah (penciptaan mahluk) sebagaimana keyakinan orang-orang Jabariyah ( Minhajus Sunnah An-Nabawiyah 5/3588 )
3) Tauhid Khashshatul khashshah ( orang khususnya orang-orang khusus ) yaitu wihdatul wujud (lihat Mazhahir Inhirafat 'Aqadiyah 1/228-230 )

Wallahu a'lam.
Sumber: Bundel Majalah Asy-Syariah Vol. 1-4/Jalan keluar dari Fitnah/Khazanah, hal : 20
Jum'at 10 Al-Muharrom 1437 H/23 Oktober 2015

0 komentar

Posting Komentar

PILIHAN-PILIHAN