DUA SYUBHAT PARA HIZBIYYIN
Berkata Asy Syaikh Al 'Allamah Rabi' bin Hadi -
hafidzahullahu ta'ala- :
Aku nasehatkan kepada para pemuda untuk tidak mendengarkan
dua syubhat yang buruk berikut
1.Syubhat yang pertama
(perkataan mereka):
Hendaknya kita membaca berbagai kitab dan bermajelis dengan
ahlul bid'ah kemudian kita ambil dari mereka yang benar serta kita tinggalkan
yang salah!!!
Syubhat ini memainkan peranan yang besar dalam menjerumuskan
banyak pemuda dan mengeluarkan mereka dari manhaj salafy kemudian mencampakkan
mereka ke dalam dekapan ahlul bathil dan bid'ah, orang yang malang ini membaca
kitab-kitab ahlul bid'ah sedangkan dia tidak mampu membedakan antara yang haq
dengan yang batil, maka dia memandang
kebenaran sebagai kebatilan dan kebatilan sebagai kebenaran sehingga ia
tersesat.
2. Syubhat kedua:
Jangan kalian membaca kitab-kitab bantahan (terhadap ahlul
bathil)!!
-Kitab bantahan..
-Kitab bantahan..
-Kitab bantahan..
Yakni maknanya kita membaca kitab-kitab bid'ah!!
Dan kitab-kitab yang menyerang dan mencela manhaj salafy
serta orang-orang yang berpegang dengannya?!!
Dan kita juga mendengarkan kaset-kaset mereka,
radio-radio mereka, media-media mereka dan semua yang mereka sebarkan?!!
Kita membiarkan diri kita menjadi alat untuk menerima semua
perkara ini akan tetapi penglihatan-penglihatan kita tidak pernah mengenal
kitab-kitab bantahan!! Mengapa begitu?!!
Karena kitab-kitab tersebut akan menyingkap kedok
mereka dan menjelaskan kejelekan-kejelekan mereka dan menjadikan para pemuda
mengetahui al haq,
sehingga mereka berkata:
-kitab bantahan !!
-kitab bantahan !!
-kitab bantahan !!
Mereka mengajakmu untuk membaca kitab-kitab bid'ah
dengan syubhat mereka "engkau membaca dan mengambil yang benar dan
tinggalkan yang batil"
Maka engkau - yang malang ini - menjadi korban kebatilan,
dikarenakan engkau tidak mampu membedakan antara al haq dengan al bathil, maka
engkau melihat al haq sebagai kebathilan dan kebathilan sebagai sesuatu yang
haq, inilah perkara yang mereka berhasil menyimpangkan dengannya orang-orang
yang hanya Allah yang bisa menghitung banyaknya, dari mereka yang dahulu berada
di atas manhaj salaf
di tulis :
Al-Ustadz Abu ahmad purwokerto
0 komentar
Posting Komentar